Selasa, 20 Maret 2012

Kalung Sakti

Hmmmm........
sungguh menarik bila kita membaca kisah-kisah para shahabat Rasulullah saw. Di dalamnya terdapat hikmah yang dapat kita petik sebagai pelajaran. Apalagi kalau kita mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan kita. Wah.......subhanallah, pasti sungguh indah hidup ini.

Nah.......ada sebuah kisah di zaman para shahabat. Kisah sebuah kalung sakti.
Eits......shahabat jangan sampai berfikir kalau kalung itu seperti "jimat" atau benda2 semacamnya. karena jujur saja saya tidak mempercayai hal-hal seperti itu. Dan saya mengajak sahabat untuk sependapat dengan saya karena itu termasuk syirik. (syirik=dosa tak terampuni-red)

kembali ke masalah kalung sakti itu. Kenapa saya katakan kalung itu sakti? kesaktian kalung itu adalah sbb:
1. membuat seseorang menjadi kenyang.
2. membuat seseorang merasa kaya karena memiliki pakaian.
3. membuat seseorang bisa pulang ke rumah.
4. juga mampu memerdekakan seorang budak.
hebat bukan? kalung tersebut milik seorang wanita yang sangat mulia, pemimpin para mislimah. Yap......kalung tersebut milik Fathimah Az-Zahra, putri orang termulia, Rasulullah saw.

mungkin banyak sahabat yang sudah mengetahiu kisah ini, tapi tak ada salahnya kalau saya kembali menuliskan kisah ini. Salah satu kisah yang menunjukkan betapa mulianya seorang Fathimah Az-Zahra(Ehem.......pasti banyak para ikhwan yang mendambakan istri semulia Fathimah, termasuk saya sendiri.........he he he)

kisahnya berawal ketika Rasuluillah saw selesai shalat. tiba2 ada seorang laki2 tua datang kepada beliau. laki2 itu mengenakan pakaian yang lusuh, tubuhnya kotor, dan terlihat sangat lemah.

tertatih ia berkata: "Wahai Rasulullah, tolonglah aku. Aku sangat lapar, berilah aku makanan."
Rasulullah sendiri pada saat itu tidak memiliki makanan sedikitpun. Kemudian beliau menyuruh Bilal mengantarkan orang tua itu ke rumah Fathimah.

Sesampainya di rumah Fathimah dan bertemu langsung dengan Putri Rasulullah tersebut orang tua itu menyampaikan maksudnya. Ia menyampaikan bahwa Rasullulah yang menmyuruhnya menemui Fathimah.

Mendengar hal itu betapa terkejut Fathimah, dia sendiri juga tidak memiliki makanan. Hasan dan Husein, putranya, pun juga kelaparan. Betapa sedih Fathimah, air matanya seolah tak berhenti berlinang. Ia pergi ke belakang, mencari sesuatu yang bisa diberikannya kepada orang tua tersebut. Namun nihil.......Akhirnya ia menemukan kulit kambing yang iasa digunakan alas tidur Hasan dan Husein. Mudah-mudahan kulit kaming itu berguna untuk Pak Tua itu fikirnya.

"Pak Tua, aku hanya punya ini, ambilah. Semoga bermanfaat umntukmu." Fathimah menyerahkan kulit kambing tereseut.

"Wahai putri Rasulullah, aku lapar. Engkau malah memeriku kulit kambing ini. Aku tidak bisa memakannya." kata orang tua itu sambil m,engembalikan kulit kambing tersebut.

Fathimah menangis lagi. Ia kembali melihat-lihat seisi rumahnya, dibukanya lemari makanan. Namun, sama sekali tak diketemukannya apa-apa. Fathimah sangat merasa sedih. tanpa sadar ia melihat panluan bayangannya di cermin.

'Subhanallah! Aku kan masih punya ini." Fathimah kaget sambil memegangi kalung yang ada di lehernya. Setelah melapas kalung itu dari lehernya ia segera bergegas menemui orang tua tersebut.

"Pak Tua....terimalah kalung ini. Inilah satu-satunya yang aku punya. Juallah. Semoga kalung ini berguna untukmu." Ujarnya.

Fathimah merasa lega akhirnya bisa memberikan sesuatu kepada orang tua itu.

Setelah mendapat kalung dari Fathimah, orang tua itu pergi bersama Bilal kambali ke masjid. ia bertemu lagi dengan Rasulullah dan para shahabat. ia menyampaikan bahwa Fathimah telah meberinya sebuah kalung dan ia hendak menjualnya.

"Rasulullah, bolehkah aku membeli kalung itu?" tanya Ammar bin Yasir
"Silahkan, ammar." jawab Nabi saw.

Akhirnya kalung itu dibeli oleh Ammar dengan 20 dinar dan 200 dirham, ditambah dengan kain Yaman, juga seekor unta yang akan mengantarkan orang tua itu pulang dan roti juga danging untuk dimakan.

Setelah mendapatkan itu semua orang tua itu merasa senang. ia berkata: "Alhamdulillah, kalung itu telah membuatku kenyang dan membuatku merasa kaya karena aku telah memiliki pakaian. Sekarang, aku akan pulang ke rumah keluargaku."

Setelah orang tua itu pulang. Ammar mengatakan kepada Rasulullah bahwa ia hendak memberi hadiah kepada Fathimah, karena kebaikannya kepada orang tua itu, dan Rasulullahpun mengizinkannya. Ammar hendak memberikan kalung tersebut serta seorang budak sebagai hadiah kepada Fathimah.

Setelah Ammar mengoles kalung itu dengan minyak kesturi, ia juga membungkis kalung tersebut dengan kain Yaman yang indah. Kemudian ia memmanggil budaknya yang bernama Sahm.

Dan mereka berdua kahirnya pergi ke rumah Fathimah. Sesampainya di rumah Fathimah, Ammar menyampaikan tujuannya datang menemui Fathimah, ia lalu menmyerahkan kalung tersebut kepada Fathimah. Ammar menjelaskan bahwa kalung itu ia beli dari orang tua yang datang menemui Fathimah.

Fathimah menerima kalung itu dengan takjub. Kemudian seteleh Ammar meninggalkan rumah Fathimah, Sahm-budak pemberian Ammar kepada Fathimah- berkata :"Ibu Fathimah, apa yang harus saya bantu?"
"Ah, tidak usah. Mulai hari ini, kamu kubebaskan." kata Fathimah.

nah, sahabat sakti bukan kalung milik Fathimah ini? Bukan magic yang menyebabkan kalung itu menjadi begitu sakti, begiti berkah. Tetapi berkat kebaikan hati salah dari 4 wanita termulia di dunia. Seorang pemimpin bagi para muslimah, wanita yang menjadi ibnu bagi ayahnya.
Dialah putri manusia termulia, putri pemimpin para nabi.
FATHIMAH AZ-ZAHRA BINTI MUHAMMAD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar